UKM U An-Niswa

Minggu, 04 Desember 2022

Perspektif gender dalam Kesehatan Reproduksi

 


A.    Definisi peran Reproduktif

Berkaitan dengan gender, dikenal ada 3 jenis peran gender sebagai berikut:

1.     Peran Produktif adalah peran yang dilakukan oleh seorang, menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan,. Peran ini sering disebut dengan peran di sektor public.

2.     Peran Reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seorang untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah tangga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga, menyetrika, membersihkan rumah dan lain-lain. Peran Reproduktif ini disebut juga peran di sektor Domestik.

3.     Peran Sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorag untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti gotong-royong dalam menyelesaikan beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama.

Perbedaan peran dan tanggungjawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara sosial. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat bukan karena biologis.

Peran Kodrati

Wanita:

1.     Menstruasi

2.     Mengandung

3.     Melahirkan

4.     Menyusui dengan air susu ibu

5.     Menopause

Pria: membuahi sel telur wanita

1.     Mencari nafkah

2.     Memasak

3.     Mengasuh anak

4.     Mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga

5.     Tolong menolong antar tetangga dan gotong-royong dalam menyelesaikan pekerjaan milik bersama.

B.    Definisi Seksualitas

Seksualitas atau jenis kelamin adalah karakteristik biologis-anatomis (khususnya sistem reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seseorang adalah laki-laki atau perempuan (Depkes RI, 2002:2).

 

Seks

Gender

Tidak dapat berubah, contohnya alat kelamin laki-laki dan perempuan

Dapat berubah, contohnya peran dalam kegiatan sehari-hari, seperti banyak perempuan menjadi juru masak jika dirumah, tetapi jika di restoran juru masak lebih banyak laki-laki

Tidak dapat dipertukarkan, contohnya jakun pada laki-laki dan payudara pada perempuan

Dapat dipertukarkan

Berlaku sepanjang masa, contohnya status sebagai laki-laki atau perempuan

Tergantung budaya dan kebiasaan, contohnya di jawa pada jaman penjajahan Belanda kaum perempuan tidak memperoleh hak pendidikan. Setelah Indonesia merdeka perempuan mempunyai kebebasan mengikuti pendidikan

Berlaku dimana saja, contohnya dirumah, dikantor dan dimanapun berada, seorang laki-laki/perempuan tetap laki-laki dan perempuan

Tergantung budaya setempat, contohnya pembatasan kesempatan di bidang pekerjaan terhadap perempuan dikarenakan budaya setempat antara lain diutamakan untuk menjadi perawat, guru TK, pengasuh anak

Merupakan kodrat tuhan, contohnya laki-laki mempunyai ciri-ciri utama yang berbeda dengan ciri-ciri utama perempuan jakun

Bukan merupakan budaya setempat contohnya pengaturan jumlah anak dalam satu keluarga

Ciptaan tuhan, contohnya perempuan bisa haid, hamil, melahirkan, dan menyusui sedangkan laki-laki tidak

Buatan manusia, contohnya laki-laki dan perempuan berhak menjadi calon ketua RT, RW, dan kepala desa bahkan presiden

 

 

C.    Area Seksualitas

a.     Seksualitas

Kenikmatan yang merupakan bentuk interaksi antara pikiran dan tubuh. Umumnya seksualitas melibatkan panca indera (aroma, rasa, penglihatan, pendengaran, sentuhan) dan otak (organ yang paling kuat terkait dengan seks dalam fungsi fantasi, antisipasi, memory, dan pengalaman).

b.     Intimasi

Ikatan emosional atau kedekatan dalam relasi interpersonal. Biasanya mengandung unsur-unsur: Kepercayaan, keterbukaan diri, kelekatan dengan orang lain, kehangatan, kedekatan fisik dan saling menghargai.

c.     Identitas

Peran jenis kelamin yang mengandung pesan-pesan gender perempuan dan laki-laki serta mitos-mitos (Feminimitas dan Maskulinitas) serta orientasi seksual. Hal ini juga menyangkut bagaimana seseorang menghayati peran jenis kelamin, hingga ia mampu menerima diri dan mengembangkan diri sesuai dengan peran jenis kelaminnya.

d.     Lifecicle (lingkaran kehidupan)

Aspek biologis dari seksualitas yang terkait dengan anatomi dan fisiologi organ seksual.

e.     Eksploitation (eksploitasi)

Unsur control dan manipulasi terhadap seksualitas, seperti: Kekerasan seksual, pornografi, pemerkosaan, dan pelecehan seksual.


Sabtu, 03 Desember 2022

Mengenal NAPZA dan Jenis-jenisnya


 

A.    Apa itu NAPZA?

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya.

B.    Jenis-jenis Narkotika

Narkotika dibedakan dalam 3 golongan sebagai berikut:

1.     Narkotika Golongan I

Narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, dan Ganja.

2.     Narkotika Golongan II

Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfin, Petidin, Turunan/garam dalam golongan tersebut.

3.     Narkotika Golongan III

Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Kodein, Garam-garam narkotika dalam golongan etrsebut

C.    Penyalahgunaan NAPZA

Adapun yang dimaksud dengan penyalahgunaan NAPZA terbagi dua secara umumnya, yakni:

1.     Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter

2.     Digunakan secara berkali-kali atau terus-menerus

Secara umum, pemakai NAPZA dapat dibedakan dalam:

·       Kelompok bukan pengguna (non users)

·       Kelompok kadang-kadang memakai (occasional users)

·       Kelompok biasa memakai (regular users)

·       Kelompok ketergantungan (dependent users)

·       Kelompok menyuntik (injectors)

·       Kelompok menyuntik dengan jarum bergantian (sharing injectors)

Beberapa cara yang bisa dipakai dalam penyalahgunaan NAPZA:

a.     Oral atau melalui mulut yaitu menelan NAPZA dalam berbagai bentuknya seperti amphertamin, ekstasi, obat-obatan daftar G

b.     Dihirup (inhalansia) NAPZA dihisap (dibakar seperti rokok dan lain-lain) langsung menuju paru-paru, ke hati dank e otak. NAPZA yang dipakai dengan cara ini Ptau, sabu, ganja, cocaine, lem.

c.     Dihidap (intranasal, sniffed) yaitu menghirup NAPZA langsung dalam bentuk tepung melalui hidung, keudian diserap oleh syaraf-syaraf dalam hidung, berjalan melalui aliran darah menuju paru-paru, hati, dan otak. Contohnya: cocain, lem, thinner.

d.     Injeksi Intravenna, yaitu memasukkan NAPZA dalam bentuk cair atau dicairkan melalui jarum suntik kedalam darah, masuk ke paru-paru, hati dan kemudian masukke otak. Contoh NAPZA yang disuntikkan: putaw, sabu-sabu, dan juga amphetamin.

e.     Ditaruh didalam luka yaitu dengan cara menaburkan NAPZA berbentuk tepung pada bagian kulit tubuh yang dibuat luka terlebih dahulu dengan benda tajam, memasuki aliran darah, kemudian ke paru-paru, hati, dan otak, misalnya LSD.

f.      Insersi anal, yaitu memasukkan NAPZA yang berbentuk padat melalui lubang dubur (secara medis dapat dilakukan).


Perundungan di Lingkungan Rumah


Rumah adalah tempat yang seharusnya memberikan perlindungan bagi seseorang untuk tinggal dan kembali dari beragam permasalahan di luar sana. Namun, bagaimana jika permasalahan tersebut berasal dari rumah? Bisa jadi, kita tidak pernah berpikir bahwa perundungan bisa terjadi di rumah dan dilakukan oleh anggota keluarga kita sendiri. Hal tersebut tidak menjadi sebuah keanehan karena biasanya masalah yang berputar di dalam rumah tidak akan tersebar keluar dan sulit bagi orang luar untuk dapat mengetahui jenis permasalahan yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Hanya anggota keluarga itu sendiri yang mampu mengungkap masalahnya. 

Sama seperti perundungan lainnya, tindakan yang terjadi di rumah dan dilakukan oleh anggota keluarga bisa berupa perundungan fisik, verbal, atau bentuk lainnya. Sebagian besar tindak perundungan yang terjadi di lingkungan rumah dilakukan oleh orang tua atau orang dewasa terhadap anak-anak atau mereka yang lebih muda. Walaupun, tentu saja, hal yang berkebalikan bisa saja terjadi, tetapi kapasitas perundungan yang terjadi terhadap anak lebih besar. Tentu saja, hal ini karena terdapat keinginan untuk kembali menguasai atau mengobrol mereka yang lebih rendah hierarkinya dibandingkan kita. Misalnya, boleh jadi sebagian besar orang tua hanya ingin anak-anak mengikuti perintah agar segala sesuatunya berjalan secara lancar.

Berbagai perintah yang dibarengi ancaman dan dilakukan secara berulang, bahkan ketika anak tidak lagi menunjukkan perlawanan jelas merupakan tindak perundungan. Sayangnya, lantaran terjadi dalam lingkungan keluarga, dilakukan oleh orang tua yang menganggap berhak mengatur anak mereka sendiri, banyak yang menganggap hak ini hanyalah sebuah kewajaran, bukan perundungan. Padahal, dampak yang ditimbulkan sama seperti perundungan yang terjadi diluar rumah. Selain itu, dukungan yang terjadi terhadap anak dalam lingkungan keluarga juga membawa dampak pada perilaku mereka di luar rumah.

Oleh karena itu, baik sebagai anggota keluarga, terlepas kita adalah orang tua atau anak, sebisa mungkin kita perlu memastikan bahwa hal yang kita terima dan lakukan lepas dari yang namanya tindak perundungan. Kita perlu melakukan pencegahan, sehingga tindak perundungan tidak terjadi di lingkungan rumah.

Namun, bagaimana jika hal itu sudah atau sedang terjadi? Apa yang bisa kita lakukan?
Pertama, kita bisa mencoba berbicara dan berdiskusi dengan anggota keluarga lainnya yang kita anggap cukup bijak untuk bisa menyelesaikan masalah ini bersama. Apapun itu, jangan menyerah untuk menghentikan segala tindak perundungan yang terjadi di rumah. Sebab, rumah adalah akar yang akan mengantarkan kita ke lingkungan luar yang jauh lebih luas.

Referensi:
Amanda, Ghyna. 2021. Stop Bullying A-Z Problem Bullying dan solusinya. Cemerlang Publishing.

  TASYAKURAN WISUDA & FIRST GATHERING UKMU AN-NISWA Minggu, 20 Agustus 2023            Tasyakuran wisuda dan first gathering merupakan ...