A. Definisi
peran Reproduktif
Berkaitan
dengan gender, dikenal ada 3 jenis peran gender sebagai berikut:
1. Peran
Produktif adalah peran yang dilakukan oleh seorang, menyangkut pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk
diperdagangkan,. Peran ini sering disebut dengan peran di sektor public.
2. Peran
Reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seorang untuk kegiatan yang
berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah
tangga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah
tangga, menyetrika, membersihkan rumah dan lain-lain. Peran Reproduktif ini
disebut juga peran di sektor Domestik.
3. Peran
Sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorag untuk berpartisipasi di
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti gotong-royong dalam menyelesaikan
beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama.
Perbedaan peran dan tanggungjawab perempuan dan
laki-laki yang ditentukan secara sosial. Gender berhubungan dengan persepsi dan
pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang
dibentuk masyarakat bukan karena biologis.
Peran Kodrati
Wanita:
1. Menstruasi
2. Mengandung
3. Melahirkan
4. Menyusui
dengan air susu ibu
5. Menopause
Pria: membuahi sel telur wanita
1. Mencari
nafkah
2. Memasak
3. Mengasuh
anak
4. Mencuci
pakaian dan alat-alat rumah tangga
5. Tolong
menolong antar tetangga dan gotong-royong dalam menyelesaikan pekerjaan milik
bersama.
B. Definisi
Seksualitas
Seksualitas
atau jenis kelamin adalah karakteristik biologis-anatomis (khususnya sistem
reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang
menentukan seseorang adalah laki-laki atau perempuan (Depkes RI, 2002:2).
Seks
|
Gender |
Tidak dapat berubah,
contohnya alat kelamin laki-laki dan perempuan |
Dapat berubah,
contohnya peran dalam kegiatan sehari-hari, seperti banyak perempuan menjadi
juru masak jika dirumah, tetapi jika di restoran juru masak lebih banyak
laki-laki |
Tidak dapat dipertukarkan,
contohnya jakun pada laki-laki dan payudara pada perempuan |
Dapat dipertukarkan |
Berlaku sepanjang masa,
contohnya status sebagai laki-laki atau perempuan |
Tergantung budaya dan
kebiasaan, contohnya di jawa pada jaman penjajahan Belanda kaum perempuan
tidak memperoleh hak pendidikan. Setelah Indonesia merdeka perempuan
mempunyai kebebasan mengikuti pendidikan |
Berlaku dimana saja,
contohnya dirumah, dikantor dan dimanapun berada, seorang laki-laki/perempuan
tetap laki-laki dan perempuan |
Tergantung budaya
setempat, contohnya pembatasan kesempatan di bidang pekerjaan terhadap
perempuan dikarenakan budaya setempat antara lain diutamakan untuk menjadi
perawat, guru TK, pengasuh anak |
Merupakan kodrat tuhan,
contohnya laki-laki mempunyai ciri-ciri utama yang berbeda dengan ciri-ciri
utama perempuan jakun |
Bukan merupakan budaya
setempat contohnya pengaturan jumlah anak dalam satu keluarga |
Ciptaan tuhan,
contohnya perempuan bisa haid, hamil, melahirkan, dan menyusui sedangkan
laki-laki tidak |
Buatan manusia,
contohnya laki-laki dan perempuan berhak menjadi calon ketua RT, RW, dan
kepala desa bahkan presiden |
C. Area
Seksualitas
a. Seksualitas
Kenikmatan yang
merupakan bentuk interaksi antara pikiran dan tubuh. Umumnya seksualitas
melibatkan panca indera (aroma, rasa, penglihatan, pendengaran, sentuhan) dan
otak (organ yang paling kuat terkait dengan seks dalam fungsi fantasi,
antisipasi, memory, dan pengalaman).
b. Intimasi
Ikatan emosional
atau kedekatan dalam relasi interpersonal. Biasanya mengandung unsur-unsur:
Kepercayaan, keterbukaan diri, kelekatan dengan orang lain, kehangatan,
kedekatan fisik dan saling menghargai.
c. Identitas
Peran jenis
kelamin yang mengandung pesan-pesan gender perempuan dan laki-laki serta
mitos-mitos (Feminimitas dan Maskulinitas) serta orientasi seksual. Hal ini
juga menyangkut bagaimana seseorang menghayati peran jenis kelamin, hingga ia
mampu menerima diri dan mengembangkan diri sesuai dengan peran jenis
kelaminnya.
d. Lifecicle
(lingkaran kehidupan)
Aspek biologis
dari seksualitas yang terkait dengan anatomi dan fisiologi organ seksual.
e. Eksploitation
(eksploitasi)
Unsur control dan
manipulasi terhadap seksualitas, seperti: Kekerasan seksual, pornografi,
pemerkosaan, dan pelecehan seksual.