Saatnya Kartini Milenial Tampil Ditengah
Pandemi
Dalam rangka memperingati Hari kartini
2020, An-Niswa mengadakan diskusi online melalui
Whatsapp Group pada pukul 10.00 wib dengan tema “Peran Kartini dalam Pandemi”. Diskusi online
tersebut diisi oleh Nia Lishayati dari LrcKJHAM Semarang dan dimoderatori oleh
Nurul Laili, Selasa (21/04/2020).
Di dalam
diskusi tersebut, Nia Lishayati menjelaskan bahwa dampak covid 19 yang
dirasakan perempuan terutama pada tekanan ekonomi. Perempuan menjadi rentan
mendapatkan kekerasan, baik perempuan yang bekerja disektor domestic maupun
publik, hal ini disebabkan karena akses perempuan terputus, selain itu
perempuan dibebani dengan tugas domestic. Pemasukan rumah tangga berkurang
drastis, bahkan ada yang tidak memiliki pemasukan. Covid 19 juga berdampak pada
psikologis perempuan. Terkait dengan kebijakan Pemerintah mengenai work from
home atau bekerja dari rumah membuat perempuan mengalami keterbatasan dalam
ruang gerak. Sehingga perempuan mengalami multiple burden atau beban yang
berlapis-lapis. Dimana kaum perempuan harus bekerja, bertanggungjawab dalam hal
pengasuhan anak dan mendampingi proses belajar anak, dan tanggungjawab untuk
urusan rumah tangga yang lain seperti memasak, membersihkan rumah, dan
sebagainya.
Beliau juga menambahkan bahwa kasus kekerasan pada perempuan selama
pandemi atau sejak bulan Maret ini meningkat. LrcKJHAM menerima pengaduan
sebanyak tujuh kasus. Menurutnya kekerasan tersebut bisa terjadi karena adanya
intensitas korban dan pelaku lebih banyak, hal ini bisa melanggengkan
kekerasan, baik KDRT maupun kekerasan seksual. Dampak covid 19 yang lainnya
seperti banyak karyawan terkena kasus PHK bahkan diliburkan dalam waktu yang
tidak ditentukan, kebijakan pembantasan
aktivitas serta karantina wilayah yang mengharuskan ketersediaan pangan dengan
jumlah besar yang tidak diimbangi dengan kebijakan perspektif kelompok renta.
Menurutnya gerakan yang bisa dilakukan
bagi kartini milenial selama masa pandemi covid 19 yaitu dengan kampanye
pencegahan covid 19 melalui media sosial atau lainnya agar masyarakat terhindar
dari bahaya covid 19, gerakan menanam menggunakan daur ulang sampah sebagai
media tanam dan gotong royong. Dari ketiga cara tersebut diharapkan mampu
mengurangi sedikit beban pada perempuan dan masyarakat lainnya selama masa
pandemi covid 19.