UKM U An-Niswa

Rabu, 21 April 2021

Kenali dan Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba

 

  Indonesia darurat narkoba, penyalahgunaan narkoba sudah merambah ke semua kalangan, tidak hanya yang memiliki banyak harta saja (seperti artis, model, dan selebgram) tetapi juga merambah ke kalangan anak-anak. Penyalahgunaan narkoba menurut Pasal 1 Ayat 5 UU No. 35 Tahun 2009 adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak dan melawan hukum. 

Faktor yang mempengaruhi pelaku penyalahgunaan narkoba yaitu diri sendiri dan lingkungan seperti teman dekat, keluarga, dan masyarakat. Faktor tersebut sangat berpengaruh besar terhadap diri sendiri. Penyalahgunaan narkoba dapat berdampak negatif dalam semua aspek. Pada diri sendiri akan berdampak pada kesehatan fisik, otak, gangguan mental dan lain sebagainya. Keluarga akan dikucilkan dari lingkungannya, dan menimbulkan konflik di dalam keluarga. Serta lingkungan akan terjadi keresahan dalam lingkungan dan meningkatkan kriminalitas.

Kerugian narkoba sangat besar terutama dari segi kesehatan, sosial ekonomi dan keamanan yang mengakibatkan hilangnya suatu generasi bangsa (lost generation) di masa depan. Adapun antisipasi penyalahgunaan Narkoba sebagai berikut:

·         Membentuk/mengikuti kelompok anti narkoba

·         Memilih pergaulan yang baik

·         Jangan mencoba-coba menggunakan narkoba

·         Berani bekata “TIDAK” pada narkoba

·         Memperkuat iman dan taqwa kepada Allah

INGAT!!!

·         Ada banyak cara untuk merasa senang dan nyaman tanpa harus menggunakan narkoba.

·         Ada banyak cara mengatasi stress dan menghilangkan rasa jenuh tanpa narkoba.

·         Ada banyak cara untuk bergaul tanpa harus berkompromi dengan pengguna narkoba.

“Pilih narkoba pasti kamu akan kalah dan akan berakhir dengan kematian. Menolak narkoba berarti anda sehat dan PEMENANG!”

Jumat, 09 April 2021

Urgensi Pengetahuan Gender Bagi Mahasiswa

 


Gender adalah perbedaan yang tampak antara perempuan dan laki-laki secara sosial dengan adanya norma-norma yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Gender diajarkan dan melekat dari representasi budaya dari praktik laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial. Gender dan sex adalah dua hal yang berbeda. Sex adalah apa yang melekat pada tubuh laki-laki dan perempuan (biological sex) berikut proses pertumbuhan dan fungsinya. Sedangkan gender adalah apa yang dilekatkan, diajarkan (meaning and interpretation/ cultural representation), dan dilakukan (practice)  oleh laki-laki dan perempuan dalam kehidupan.  Secara lebih rinci, perbedaan antara gender dan sex bisa dilihat dari table di bawah ini :

Sex

Gender

Jenis kelamin biologis

          Laki-laki dan perempuan

          Kodrati/ pemberian Tuhan

          Sejak lahir

            Tidak bisa berubah

            Tidak bisa dipertukarkan

            Dinilai setara

 

            Jenis kelamin sosial

            Maskulinitas dan feminitas

    Dibentuk secara sosial, dipengaruhi budaya dan sejarah

            Dipelajari melalui proses sosialisasi

            Bisa berubah

            Berbeda antar tempat

            Maskulinitas dianggap sebagai norma/ patokan

 

 

Gender meliputi karakter, peran, dan posisi yang disematkan, diajarkan, serta dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Dibawah ini merupakan streotype karakter, peran dan posisi antara perempuan dengan laki-laki yang terjadi di dalam masyarakat: 

 

PEREMPUAN

LAKI-LAKI

KARAKTER

Sabar, pemalu, emosional, penyayang

Berani, kuat, bertanggung-jawab, pintar, agresif, bijaksana.

PERAN

Mengurusi hal domestic, pencari nafkah tambahan, pengasuh anak.

Pencari nafkah utama, pelindung, role model

 

POSISI

Ibu rumah tangga

Anggota/ pengikut

Kepala keluarga

Pemimpin

 

 

    Tuhan menciptakan perempuan dan laki-laki, kemudian manusia membentuk atribut gender seperti feminism dan maskulin. Atribut tersebut diaplikasikan dalam pemberian peran baik dalam ranah public maupun domestik. Hal ini menimbulkan lahirnya beban gender dan status gender yang mengkategorikan adanya dominan atau pemimpin dan anggota atau pengikut.

Akibat hal ini akhirnya muncul lah masalah gender dalam kehidupan. Masalah gender adalah masalah yg timbul karena pandangan baku (stereotype) laki-laki dan perempuan yg dikaitkan dengan peranan gender dan pembagian kerja gender. Kapan gender bisa menimbulkan masalah ?

1.      Adanya kesempatan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, misal: kesempatan pendidikan

2.      Adanya akses yang berbeda atas informasi dan kesempatan, misal: pembatasan bagi salah satu pihak, misal, perempuan harus di rumah

3.      Adanya kontrol yang tidak sama atas sesuatu.

4.      Adanya perbedaan atas penggunaan atau manfaat  sesuatu.

5.      Adanya partisipasi yang timpang antara laki-laki dan perempuan

6.      Adanya dominasi salah satu pihak atas pihak yang lain, misal: dalam pengambilan keputusan

    Permasalahan gender dapat memicu ketidakadilan berbasis gender seperti adanya subordinasi, marginalisasi, stereotype, beban ganda, dan kekerasan. Permasalahan gender sering terjadi apabila pembagian sifat, karakter dan peran tidak seimbang dan merugikan salah satu pihak antara laki-laki dan perempuan. 

    Perbedaan akses, kontrol, partisipasi dan manfaat yang tidak setara dan seimbang antara laki-laki dan perempuan serta anggapan maskulin lebih bernilai dan feminim lebih rendah. Oleh karena itu pentingnya bagi mahasiswa mengetahui tentang gender serta dasar-dasarnya, agar lebih paham mengenai permasalahan-permasalahan gender dan cara untuk mengubahnya sesuai dengan norma-norma gender yang berlaku.


  TASYAKURAN WISUDA & FIRST GATHERING UKMU AN-NISWA Minggu, 20 Agustus 2023            Tasyakuran wisuda dan first gathering merupakan ...